MAKALAH
METABOLISME, TERMOREGULASI, JENIS-JENIS
OTOT RANGKA, PERSENDIAN
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia
Dosen pengampu :
Dr. Windi Olivia
PENYUSUN :
Nama : JOHAROH
NIM : E 0013022
Prodi : S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA
Jl. Cut Nyak Dhien No. 16, Ds. Kalisapu,
Kec. Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah – 52416
2013
/ 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
panjatkan kepada Allah Swt. Karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maksud dan
tujuan dibuat makalah ini adalah agar lebih memahami materi mengenai sediaan
galenika yang akan kami bahas dalam makalah ini.
Makalah ini dibuat
berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi. Dalam penyusunan
makalah ini, tentulah kami banyak menemukan berbagai hambatan dan kendala
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami punya. Kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik seara penyajian ataupun
kelengkapannya. Oleh karena itu, kami siap menerima segala kritik dan saran
demi sempurnanya makalah-makalah yang lainnya.
Tak lupa, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak di bidang farmasi dan bidang kesehatan pada
umumnya.
Slawi, 19 Desember 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
........................................................................................... 1
A.
Latar
belakang .............................................................................................. 1
B.
Rumusan
masalah ......................................................................................... 2
C.
Tujuan
penulisan .......................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
A.
METABOLISME
....................................................................................... 3
a.
Pengertian
............................................................................................. 3
b.
Penyebab
kelainan Metabolisme ........................................................... 3
c.
Penyakit kelainan Metabolisme karbohidrat
......................................... 4
B.
TERMOREGULASI................................................................................... 6
a.
Pengertian
............................................................................................. 6
C.
JENIS
- JENIS OTOT RANGKA ............................................................. 7
a.
Pengertian
............................................................................................. 7
b.
Jenis
- jenis otot rangka ........................................................................ 7
D.
PERSENDIAN
.......................................................................................... 10
a.
Pengertian
............................................................................................. 10
b.
Macam
- macam sendi .......................................................................... 10
BAB III : PENUTUP ....................................................................................................... 13
Kesimpulan ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Metabolisme
adalah proses (pembentukan dan penguraian) zat-zat yang diperlukan oleh tubuh agar
tubuh dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme juga dapat diartikan sebagai
proses pengolahan (pembentukan dan penguraian “Katabolisme dan Anabolisme”)
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Kelainan
metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan proses
metabolisme karena sesuatu dan hal lain. Yang paling berpengaruh bisa atau
ketidakbisaan tubuh ialah disebabkan oleh kelainan tidak memiliki suatu enzim
yang diperlukan untuk membantu metabolisme.
Termoregulasi adalah Kemampuan yang dimiliki oleh
hewan untuk mempertahankan panas tubuhnya.
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan
cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam
termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan
hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebihsuka
menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber
panasutama tubuh hewan.
Jaringan otot rangka adalah salah satu dari tiga
jenis jaringan otot umumnya ditemukan dalam tubuh, bersama dengan jaringan otot
jantung dan polos. Jaringan otot rangka umumnya memungkinkan untuk gerakan
fisik segala macam. Otot rangka biasanya berfungsi secara berpasangan, dan
kontrol mereka biasanya sadar. Otot rangka terdiri dari serat otot rangka, atau
sel. Ada biasanya dua jenis serat otot rangka yang ditemukan pada manusia,
masing-masing dengan sifat yang unik.
Jaringan otot rangka adalah salah satu dari tiga
jenis jaringan otot umumnya ditemukan dalam tubuh, bersama dengan jaringan otot
jantung dan polos. Jaringan otot rangka umumnya memungkinkan untuk gerakan
fisik segala macam. Otot rangka biasanya berfungsi secara berpasangan, dan
kontrol mereka biasanya sadar. Otot rangka terdiri dari serat otot rangka, atau
sel. Ada biasanya dua jenis serat otot rangka yang ditemukan pada manusia,
masing-masing dengan sifat yang unik.
Persendian adalah hubungan
dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan.Persendian meliputi sendi
peluru,sendi engsel,sendi putar,sendi pelana,sendi luncur atau geser,dan sendi
kondiloid.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Ø Apa pengertian Metabolisme pada tubuh manusia ?
Ø Apa pengertian Termoregulasi pada tubuh manusia ?
Ø Macam-macam Otot rangka pada tubuh manusia ?
Ø Macam-macam Persendian pada tubuh manusia ?
C.
TUJUAN
Ø Kita dapat mengetahui pengertian Metabolisme pada
tubuh manusia
Ø Kita dapat mengetahui pengertian Termoregulasi pada
tubuh manusia
Ø Kita dapat mengetahui macam-macam Otot rangka pada
tubuh manusia
Ø Kita dapaat mengetahui macam-macam Persendian pada
tubh manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
METABOLISME
a. Pengertian
Makhluk multiseluler,
baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel
memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk
menjalankan fungsinya, sel melakukan proses
metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di
dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme terdiri atas
dua proses sebagai berikut :
·
Anabolisme
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
·
Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Metabolisme juga
berperan mengubah zat yang beracunmenjadi senyawa yang tak beracun dan dapat
dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir
anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu
disebabkan sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme
masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam
mempertahankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan
penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi
tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.
b. Penyebab kelainan Metabolisme
Banyak
hal yang mengakibatkan terjadinya kelainan metabolisme karbohidrat, yaitu :
·
Mengkomsumsi kafein
Kafein
adalah stimulant yang dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuh.
·
Tidak minum susu
Sebuah
riset menunjukkan bahwa kekurangan kalsium telah dikaitkan dengan melambatnya
proses metabolisme di dalam tubuh.
·
Melewatkan waktu makan
Melewatkan
waktu makan dengan alas an ingin langsing, sesungguhnya dapat menyebabkan
proses metabolisme di dalam tubuh menjadi lebih lambat. Mengapa ? karena tubuh
membutuhkan sejumlah kalori setiap harinya untuk mendukung fungsi dari kerja
tubuh. Jadi, jika asupan kalori terlalu rendah, maka tubuh akan mencari sumber
bahan makanan lain dan biasanya mereka mengambilnya dari jaringan otot.
·
Terlalu banyak konsumsi alcohol
Menurut
sebuah artikel yang ditulis oleh Dr Mauro Di Pasquale pada BodyBuilding.com,
disebutkan bahwa alcohol dapat memperlambat metabolisme hingga 73%, bahkan
beberapa jam setelah anda selesai mengonsumsi alcohol.
·
Rendah asupan vitamin D
·
Kekurangan zat besi
Besi
adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk membawa oksigen ke otot
untuk membantu membakar lemak.
c. Penyakit kelainan Metabolisme karbohidrat
Berikut
beberapa penyakit akibat kelainan metabolisme karbohidrat:
·
Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam
darah) biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil
transferase. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan.
·
Glikogenesis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen)
adalah sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau
beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau
mengubah glikogen menjadi glukosa(untuk Glikogenosis digunakan sebagai energi).
·
Intoleransi
Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu
penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak
memiliki enzim fosfofruktaldolase.
·
Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya,
dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh
kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan.
·
Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak
berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih
karena tubuh tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengolah xylulosa.
·
Diabetes mellitus
(Hiperglykemia)
Penyebab penyakit ini adalah defisiensi insulin.
Gejala klinis yang terjadi akibat penyakit ini adalah Hiperglikemia yaitu
Glikosuria
Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme
protein dan lemak juga dapat berakhir dengan kematian. Kebanyakan yang
menderita penyakit ini adalah orang yang berusia antara 50-60 tahun atau pada
lansia.
B.
TERMOREGULASI
a.
Pengertian
Pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen
dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin
(cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals).
Termoregulasi
pada Manusia Termoregulasi
manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem
pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dansaraf eferen serta
termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi
dibandingkan lingkungan sekitarnya
Mekanisme
pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan. Di dalam pengaturan suhu tubuh mamalia
terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin
yang berbeda tempat pada jaringan
sekeliling
(penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.
Dari
kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke
sistem saraf pusat dan kemudiandikirim ke syaraf motorik yang mengatur
pengeluaran panas dan produksi panas untukdilanjutkan ke jantung, paru-paru dan
seluruh tubuh. Setelah itu terjadi umpan balik, dimanaisyarat, diterima kembali
oleh sensor panas dan sensor dingin melalui peredaran darah.Sebagian panas
hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan.
Melaluievaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan
modifikasi sistim sirkulasi dibagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian
kulit dan countercurrent heat exchange adalahsalah satu cara untuk mengurangi
kehilangan panas tubuh. Mausia menggunakan bajumerupakan salah satu perilaku
unik dalam termoregulasi.
C.
JENIS
- JENIS OTOT
RANGKA
a.
Pengertian
Jaringan otot rangka
adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot umumnya ditemukan dalam tubuh,
bersama dengan jaringan otot jantung dan polos.
Jaringan otot rangka
umumnya memungkinkan untuk gerakan fisik segala macam. Otot rangka biasanya
berfungsi secara berpasangan, dan kontrol mereka biasanya sadar.
b.
Jenis
– jenis otot rangka
Otot rangka terdiri
dari serat otot rangka, atau sel. Ada biasanya dua jenis serat otot rangka yang
ditemukan pada manusia, masing-masing dengan sifat yang unik.
a.
Otot
lurik
Otot
lurik yang disebut juga otot rangka merupakan otot yang melekat pada tulang
rangka sehingga jika otot berkontraksi menyebabkan tulang bergerak. Otot lurik
bekerja dipengaruhi oleh susunan saraf pusat sehingga sering disebut otot
sadar. Inti sel otot ini berjumlah banyak dan terletak di tepi. Otot ini
disebut otot lurik, karena pada serabut-serabut panjang otot terdapat garis
terang (isotrop) dan garis gelap (anisotropi) secara bergantian.
1.
Mekanisme gerak otot
Serabut
otot lurik terdiri atas kumpulan serabut-serabut halus yang disebut miofibril.
Setiap miofilamen longitudinal terdiri atas sejumlah besar protein miofilamen
longitudinal terdiri atas dua macam, yaitu filamen tebal dan tipis. Filamen
tipis terdiri atas monomer aktin globular yang ada hubungannya dengan kompleks
tropomiosin dan troponin.
Filamen
tebal terdiri atas ekor-ekor molekul miosin yang memanjang. Kepala molekul
miosin menjulur ke arah filamen tipis sebagai jembatan silang yang potensial
dapat menghubungkan filamen-filamen tersebut. Tiap kepala dan ekor disatukan
oleh suatu engsel. Filamen ini disusun sedemikian rupa sehingga satu filamen
tebal dikelilingi oleh enam filamen tipis.
Filamen
tebal yang lebih padat berhubungan satu sama lain dan membentuk pita A yang
lebih gelap, dan filamen tipis membentuk pita I yang lebih terang. Kedua jenis
filamen saling bertumpang tindih sebagian sehingga ada bagian yang lebih padat
dan kurang padat pada pita A. Garis Z tempat bertautnya filamen tipis,
menyeberangi miofibril di pusat pita I.
Bagian
miofibril yang terletak antara dua garis Z disebut sarkomer. Jika otot lurik
berkontraksi, maka pita I menyempit dan zone H dapat hilang karena garis Z
saling mendekat. Derajat penyempitan pita I tergantung pada kekuatan kontraksi.
Pada
waktu istirahat, tidak ada interaksi antara
filamen-filamen, karena tempat aktif pada filamen aktin tempat kepala miosin
dapat terikat diblokir oleh tropomiosin. Jika sebuah serabut otot dirangsang
(impuls saraf sampai pada ujung suatu neuron), asetilkolin dilepaskan oleh
ujung neuron yang menyebabkan ion Ca++ dilepaskan dan bersenyawa dengan
troponin dan mengubah konfigurasinya. Hal ini, menyebabkan serat otot kepala
miosin mengikat diri di tempat aktif filamen aktin menggantikan tropomiosin
yang memblokade tempat aktif tersebut.
2.
Keperluan energi untuk kontraksi otot
Pengikatan
dan pelepasan tiap kepala miosin menggunakan satu molekul ATP. Jika persediaan
ATP yang di dalam sel habis terpakai, maka ATP disintesis lagi dari ADP dengan
pemindahan satu gugus fosfat dari fosfat lain yang kaya energi, yaitu kreatin
fosfat pada otot vertebrata. Fosfat kaya energi ini dibuat dengan metabolisme
makanan dalam daur glikolitik dan asam nitrat.
ATP
→ ADP + Fosfat + Energi
Keratin
fosfat → keratin + fosfat + energi
Penggunaan
energi oleh otot dengan laju kontraksi yang relatif pelan akan dapat diimbangi
oleh pembentukan ATP dari fosforilasi oksidatif (metabolisme makanan dengan
menggunakan oksigen). Jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, maka kebutuhan
energi dipenuhi dengan glikolisis anaerobik glikogen (glikolisis gula otot
tanpa oksigen) yang menghasilkan ATP dan asam piruvat. Asam piruvat ini akan
diubah menjadi asam laktat. Timbunan asam laktat di dalam otot akan menyebabkan
otot menjadi pegal. Jika oksigen tersedia lagi, sebagian besar asam laktat itu
akan diubah menjadi glikogen otot.
Otot
yang terus-menerus dirangsang akan meningkatkan kadar asam laktat di dalam otot
sehingga pengembalian asam laktat menjadi gula otot lambat. Tertimbunnya asam
laktat dalam otot yang berlebihan dan tidak dapat ditoleransi lagi menyebabkan
tetanus atau kejang otot.
b.
Otot polos
Sel
otot polos memiliki bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang runcing dan
nukleus terletak di tengah sel otot. Serat miofibril pada otot polos bersifat
homogen dan lebih kecil dari serabut otot lurik.
Otot
polos terdapat pada dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan,
paru-paru, dan ovarium. Otot ini bersifat lambat bereaksi dalam menerima
rangsang, tetapi tahan terhadap kelelahan, dan bekerja di bawah pengaruh saraf
tak sadar.
1.
Mekanisme gerak
Mekanisme
dasar kontraksi otot polos sama dengan kontraksi otot lurik. Serabut-serabutnya
mengandung aktin dan miosin, tetapi miofilamen ini tersebar. Serabut otot polos
kecil, maka ion Ca++ disimpan dalam cairan ekstraseluler. Aktivasi untuk
kontraksi meliputi pemasukan ion Ca++ dan pembentukan jembatan silang antara
aktin dan miosin. Pada waktu jembatan itu terbentuk, filamen aktin menarik
"benda padat" yang berada di posisi tetap dalam sitoplasma dan
serabut itu memendek.
c.
Otot
jantung
Otot
jantung dijumpai hanya pada dinding jantung. Struktur otot jantung menyerupai
otot lurik, tetapi nukleus terletak di tengah sel dan memiliki percabangan.
Setiap percabangan pada otot jantung terdapat jaringan pengikat yang disebut
discus interkalaris. Otot jantung bekerja di bawah pengaruh saraf tidak sadar,
cepat bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan terhadap kelelahan.
Kontraksi
otot jantung menimbulkan denyut jantung. Jantung akan berkontraksi
terus-menerus selama organisme hidup. Pada manusia dewasa normal, jantung
berdenyut sebanyak 72 kali setiap menit.
D.
PERSENDIAN
a.
Pengertian
Sendi merupakan hubungan antartulang
sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian.
b.
Macam
- macam sendi
1.
Sendi Pada Tengkorak
Kepala dan Leher
Kepala
dan leher merupakan bagian anggota tubuh bagian atas, didalam bagian ini
berdasarkan geraknya terdapat sendi fibrosa atau sinartrosis yaitu sendi yang
tak dapat bergerak atau merekat ikat yang kemudian mengalami osifikasi
(penulangan) maka tidak mungkin gerakan antara tulang-tulangnya yaitu :
·
Sutura korona yang
menghubungkan antara tulang dahi (Os Frontale) dengan tulang ubun-ubun (Os Parietale).
·
Sutura lamboid
menghubungkan kedua tulang ubun-ubun (Os Parietale) dengan tulang kepala
belakang (Os Occipetal).
·
Sutura sphenoidale yang
menghubungkan antara tulang baji (Os Spheinodale) dengan tulang ubun-ubun (Os
Parietale).
2.
Sendi
pada dada
Di bagian dada berdasarkan geraknya terdapat dua macam
persendian yaitu :
1.
Simphisis, adalah persendian yang dapat bergerak
sedikit, persendian ini tulang - tulang yang membentuknya dihubungkan oleh
jaringan tulang rawan berbentuk pipih dan agak tebal yang disebut Cartilago
Costalis. Nama sendinya adalah Articulatio Sacroiliaca yaitu persendian antara
tulang kelangka (Os Sacrum) dengan tulang usus (Os Illium).
2. Diarthrose, adalah persendian yang dapat bergerak luas
atau bebas, terjadinya yang bebas pada persendian dimungkinkan oleh adanya
suatu susunan atau struktur khusus yang dibangun oleh : Ligamen, Kapsul, Cairan
sinovial, membran sinovial dan tulang rawan hialin.
·
Ligamen, merupakan
suatu jaringan yang berfungsi seperti karet gelang yang kuat guna mengikat kedua
ujung tulang. Ligamen mencegah terkilirnya (dislokasi) kaki atau lengan pada
bagian pergelangan, namun tetap menjaga adanya pergerakan tulang.
·
Kapsul, merupakan
lapisan serabut yang menyelubungi sendi dan membentuk suatu rongga sendi.
·
Membran sinovial,
merupakan selaput yang membatasi permukaan kapsul dan dapat mensekresikan
cairan sinovial. Cairan sinovial berfungsi sebagai cairan pelumas bagi
ujung-ujung tulang.
·
Tulang rawan hialin,
adalah jaringan tulang rawan yang menutup kedua ujung tulang. Hal ini penting
untuk menjaga benturan antara dua ujung tulang yang keras, sehingga menjadi
lebih bebas dan aman untuk bergerak.
3.
Sendi
pada lengan
·
Sendi
peluru
Sendi
ini di sebut sendi peluru karena dari hubungan dua tulang tersebut dapat
terjadi gerakan ke segala arah. Hal ini disebabkan bagian bonggol sendi yang
bentuknya seperti bola atau peluru masuk ke dalam cawan sendi dari tulang yang
lain. Misalnya: hubungan antara tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas
(Os Humerus). Bagian tulang yang dihubungkannya yaitu lekukan glenoid tulang
belikat (Os Scapula) dengan tulang lengan atas (Os Humerus). Gerakan yang
dilakukan sendi ini adalah flexi, ektensi, adduksi, abduksi, rotasi.
·
Sendi engsel
Sendi
ini di sebut sendi engsel karena arah gerakannya hanya satu arah atau satu
bidang saja, seperti engsel pintu. Hal ini terjadi karena hubungan antara
bonggol tulang yang masuk ke dalam mangkuk tulang yang tidak terlalu dalam.
Misalnya hubungan tulang pada siku, bagian tulang yang dihubungkannya yaitu
tulang lengan atas (Os Humerus) dengan tulang hasta (Os Ulna) dan tulang
pengumpil (Os Radius) gerakan yang memungkinkan pada sendi ini adalah flexi dan
extensi.
·
Sendi pelana
Sendi
macam ini hampir serupa dengan sendi condiloid, tapi sedikit berbeda mengenai
strukturnya. Sendi timbal balik karena hubungan dua tulang tersebut, tulang
yang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang yang naik kuda di atas
pelana. Misalnya hubungan antara pergelangan tangan (Os Carpus) dengan tulang
ibu jari (Os Digitorum).
·
Sendi kondiloid
Pada
sendi ini struktur extremitas articularnya yang satu merupakan bonggol besar
(condyle) sebagai capit articularnya dan yang satu lagi merupakan cekungan agak
dalam sebagai fossa articularnya. Sendi ini mirip sendi engsel, tetapi dapat
bergerak dalam dua bidang, flexi, extensi, adduksi dan abduksi, misalnya pada
sendi pangkal tangan (Art. Radiocarpi).
·
Sendi putar
Pada
sendi ini gerakannya seolah-olah memutari sebuah poros sumbu, tapi gerakannya
berputarnya kurang dari 360 derajat, gerakan ini disebut berpilin (torsi).
Ujung tulang satu dapat mengitari tulang yang lain. Gerakan ini memungkinkan
adanya gerakan rotasi yang berporos satu yaitu supinasi dan pronasi. Misalnya
hubuangan antara tulang pengumpil (Os Radius) dengan tulang hasta (Os. Ulna). Diarthrose
Articulatio Simplex, persendian yang mempunyai kemungkinan gerak yang luas yang
di bentuk oleh dua buah tulang yaitu pada sendi bahu (Articulatio Humeri)
tulang yang membentuknya adalah tulang belikat (Os Scapula) dan tulang bahu (Os
Humeri). Diarthrose
Articulatio Compositus, persendian yang mempunyai kemungkinan gerak yang luas
yang di bentuk oleh lebih dari dua tulang yaitu pada sendi siku (Articulatio
Cubiti) tulang yang membentuknya adalah tulang bahu (Os Humeri) dengan tulang
pengumpil (Os Radius) dan tulang hasta (Os Ulna).
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metabolisme
adalah proses pengolahan (pembentukan dan
penguraian) zat -zat
yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan
fungsinya. Kelainan Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu
menjalankan proses
metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Yang paling
berpengaruh bisa atau
ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan oleh kelainan tidak memiliki
suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.
Pengaturan
suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan
berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood
animals). Berdasarkan
penjelasan di depan telah diterangkan bahwa termoregulasi sangat penting bagi
mahluk hidup. Karena dengan proses termoregulasi mahluk hidup dapat
menyesuaikan diri terhadap tempat tinggalnya, untuk melanjutkan kehidupanya
tersebut.
Jaringan
otot rangka adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot umumnya ditemukan
dalam tubuh, bersama dengan jaringan otot jantung dan polos.
Sendi merupakan hubungan antartulang
sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian.
DAFTAR PUSTAKA
On line
Termoregulasi,www.wordpress.com. diakses pada 30 desember 2010