Minggu, 29 November 2015

MAKALAH METABOLISME, TERMOREGULASI, JENIS-JENIS OTOT RANGKA, PERSENDIAN

MAKALAH
METABOLISME, TERMOREGULASI, JENIS-JENIS OTOT RANGKA, PERSENDIAN
 









Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia

Dosen pengampu :
Dr. Windi Olivia

PENYUSUN :

Nama               : JOHAROH
NIM                  : E 0013022
Prodi                : S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 
BHAKTI MANDALA HUSADA
Jl. Cut Nyak Dhien No. 16, Ds. Kalisapu, Kec. Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah – 52416
2013 / 2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt.  Karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maksud dan tujuan dibuat makalah ini adalah agar lebih memahami materi mengenai sediaan galenika yang akan kami bahas dalam makalah ini.
Makalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi. Dalam penyusunan makalah ini, tentulah kami banyak menemukan berbagai hambatan dan kendala karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami punya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik seara penyajian ataupun kelengkapannya. Oleh karena itu, kami siap menerima segala kritik dan saran demi sempurnanya makalah-makalah yang lainnya.
Tak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak di bidang farmasi dan bidang kesehatan pada umumnya.


Slawi, 19 Desember 2013










DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................          i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................         ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................        iii
BAB I :   PENDAHULUAN ...........................................................................................         1
A.    Latar belakang ..............................................................................................         1
B.     Rumusan masalah .........................................................................................         2
C.     Tujuan penulisan ..........................................................................................         2
BAB II : PEMBAHASAN ...............................................................................................         3
A.    METABOLISME .......................................................................................         3
a.       Pengertian .............................................................................................         3
b.      Penyebab kelainan Metabolisme ...........................................................         3
c.       Penyakit kelainan Metabolisme karbohidrat .........................................         4
B.    TERMOREGULASI...................................................................................         6
a.       Pengertian .............................................................................................         6
C.    JENIS - JENIS OTOT RANGKA .............................................................         7
a.       Pengertian .............................................................................................         7
b.      Jenis - jenis otot rangka ........................................................................         7
D.    PERSENDIAN ..........................................................................................       10
a.       Pengertian .............................................................................................       10
b.      Macam - macam sendi ..........................................................................       10
BAB III : PENUTUP .......................................................................................................       13
Kesimpulan .......................................................................................................       13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................       14


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Metabolisme adalah proses (pembentukan dan penguraian) zat-zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme juga dapat diartikan sebagai proses pengolahan (pembentukan dan penguraian “Katabolisme dan Anabolisme”) zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Kelainan metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan proses metabolisme karena sesuatu dan hal lain. Yang paling berpengaruh bisa atau ketidakbisaan tubuh ialah disebabkan oleh kelainan tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.
Termoregulasi adalah Kemampuan yang dimiliki oleh hewan untuk mempertahankan panas tubuhnya.
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebihsuka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panasutama tubuh hewan.
Jaringan otot rangka adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot umumnya ditemukan dalam tubuh, bersama dengan jaringan otot jantung dan polos. Jaringan otot rangka umumnya memungkinkan untuk gerakan fisik segala macam. Otot rangka biasanya berfungsi secara berpasangan, dan kontrol mereka biasanya sadar. Otot rangka terdiri dari serat otot rangka, atau sel. Ada biasanya dua jenis serat otot rangka yang ditemukan pada manusia, masing-masing dengan sifat yang unik.
Jaringan otot rangka adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot umumnya ditemukan dalam tubuh, bersama dengan jaringan otot jantung dan polos. Jaringan otot rangka umumnya memungkinkan untuk gerakan fisik segala macam. Otot rangka biasanya berfungsi secara berpasangan, dan kontrol mereka biasanya sadar. Otot rangka terdiri dari serat otot rangka, atau sel. Ada biasanya dua jenis serat otot rangka yang ditemukan pada manusia, masing-masing dengan sifat yang unik.
Persendian adalah hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan.Persendian meliputi sendi peluru,sendi engsel,sendi putar,sendi pelana,sendi luncur atau geser,dan sendi kondiloid.

B.     RUMUSAN MASALAH
Ø  Apa pengertian Metabolisme pada tubuh manusia ?
Ø  Apa pengertian Termoregulasi pada tubuh manusia ?
Ø  Macam-macam Otot rangka pada tubuh manusia ?
Ø  Macam-macam Persendian pada tubuh manusia ?

C.    TUJUAN
Ø  Kita dapat mengetahui pengertian Metabolisme pada tubuh manusia
Ø  Kita dapat mengetahui pengertian Termoregulasi pada tubuh manusia
Ø  Kita dapat mengetahui macam-macam Otot rangka pada tubuh manusia
Ø  Kita dapaat mengetahui macam-macam Persendian pada tubh manusia








BAB II
PEMBAHASAN
A.    METABOLISME
a.      Pengertian
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut :
·         Anabolisme
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
·         Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.

Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracunmenjadi senyawa yang tak beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu disebabkan sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.
b.      Penyebab kelainan Metabolisme
Banyak hal yang mengakibatkan terjadinya kelainan metabolisme karbohidrat, yaitu :
·         Mengkomsumsi kafein
Kafein adalah stimulant yang dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuh.
·         Tidak minum susu
Sebuah riset menunjukkan bahwa kekurangan kalsium telah dikaitkan dengan melambatnya proses metabolisme di dalam tubuh.
·         Melewatkan waktu makan
Melewatkan waktu makan dengan alas an ingin langsing, sesungguhnya dapat menyebabkan proses metabolisme di dalam tubuh menjadi lebih lambat. Mengapa ? karena tubuh membutuhkan sejumlah kalori setiap harinya untuk mendukung fungsi dari kerja tubuh. Jadi, jika asupan kalori terlalu rendah, maka tubuh akan mencari sumber bahan makanan lain dan biasanya mereka mengambilnya dari jaringan otot.
·         Terlalu banyak konsumsi alcohol
Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Dr Mauro Di Pasquale pada BodyBuilding.com, disebutkan bahwa alcohol dapat memperlambat metabolisme hingga 73%, bahkan beberapa jam setelah anda selesai mengonsumsi alcohol.
·         Rendah asupan vitamin D
·         Kekurangan zat besi
Besi adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk membawa oksigen ke otot untuk membantu membakar lemak.
c.       Penyakit kelainan Metabolisme karbohidrat
Berikut beberapa penyakit akibat kelainan metabolisme karbohidrat:
·         Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan.
·         Glikogenesis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa(untuk Glikogenosis digunakan sebagai energi).


·         Intoleransi Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase.
·         Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan.
·         Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengolah xylulosa.
·         Diabetes mellitus (Hiperglykemia)
Penyebab penyakit ini adalah defisiensi insulin. Gejala klinis yang terjadi akibat penyakit ini adalah Hiperglikemia yaitu Glikosuria
Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak juga dapat berakhir dengan kematian. Kebanyakan yang menderita penyakit ini adalah orang yang berusia antara 50-60 tahun atau pada lansia.















B.     TERMOREGULASI
a.      Pengertian
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals).
Termoregulasi pada Manusia Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dansaraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan. Di dalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.
Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudiandikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untukdilanjutkan ke jantung, paru-paru dan seluruh tubuh. Setelah itu terjadi umpan balik, dimanaisyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan sensor dingin melalui peredaran darah.Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melaluievaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistim sirkulasi dibagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalahsalah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia menggunakan bajumerupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.





C.    JENIS - JENIS OTOT RANGKA
a.      Pengertian
Jaringan otot rangka adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot umumnya ditemukan dalam tubuh, bersama dengan jaringan otot jantung dan polos.
Jaringan otot rangka umumnya memungkinkan untuk gerakan fisik segala macam. Otot rangka biasanya berfungsi secara berpasangan, dan kontrol mereka biasanya sadar.
b.      Jenis – jenis otot rangka
Otot rangka terdiri dari serat otot rangka, atau sel. Ada biasanya dua jenis serat otot rangka yang ditemukan pada manusia, masing-masing dengan sifat yang unik.
a.       Otot lurik
Otot lurik yang disebut juga otot rangka merupakan otot yang melekat pada tulang rangka sehingga jika otot berkontraksi menyebabkan tulang bergerak. Otot lurik bekerja dipengaruhi oleh susunan saraf pusat sehingga sering disebut otot sadar. Inti sel otot ini berjumlah banyak dan terletak di tepi. Otot ini disebut otot lurik, karena pada serabut-serabut panjang otot terdapat garis terang (isotrop) dan garis gelap (anisotropi) secara bergantian.
1.      Mekanisme gerak otot
Serabut otot lurik terdiri atas kumpulan serabut-serabut halus yang disebut miofibril. Setiap miofilamen longitudinal terdiri atas sejumlah besar protein miofilamen longitudinal terdiri atas dua macam, yaitu filamen tebal dan tipis. Filamen tipis terdiri atas monomer aktin globular yang ada hubungannya dengan kompleks tropomiosin dan troponin. 
Filamen tebal terdiri atas ekor-ekor molekul miosin yang memanjang. Kepala molekul miosin menjulur ke arah filamen tipis sebagai jembatan silang yang potensial dapat menghubungkan filamen-filamen tersebut. Tiap kepala dan ekor disatukan oleh suatu engsel. Filamen ini disusun sedemikian rupa sehingga satu filamen tebal dikelilingi oleh enam filamen tipis.
Filamen tebal yang lebih padat berhubungan satu sama lain dan membentuk pita A yang lebih gelap, dan filamen tipis membentuk pita I yang lebih terang. Kedua jenis filamen saling bertumpang tindih sebagian sehingga ada bagian yang lebih padat dan kurang padat pada pita A. Garis Z tempat bertautnya filamen tipis, menyeberangi miofibril di pusat pita I. 
Bagian miofibril yang terletak antara dua garis Z disebut sarkomer. Jika otot lurik berkontraksi, maka pita I menyempit dan zone H dapat hilang karena garis Z saling mendekat. Derajat penyempitan pita I tergantung pada kekuatan kontraksi.
Pada waktu istirahat, tidak ada interaksi antara filamen-filamen, karena tempat aktif pada filamen aktin tempat kepala miosin dapat terikat diblokir oleh tropomiosin. Jika sebuah serabut otot dirangsang (impuls saraf sampai pada ujung suatu neuron), asetilkolin dilepaskan oleh ujung neuron yang menyebabkan ion Ca++ dilepaskan dan bersenyawa dengan troponin dan mengubah konfigurasinya. Hal ini, menyebabkan serat otot kepala miosin mengikat diri di tempat aktif filamen aktin menggantikan tropomiosin yang memblokade tempat aktif tersebut.
2.      Keperluan energi untuk kontraksi otot
Pengikatan dan pelepasan tiap kepala miosin menggunakan satu molekul ATP. Jika persediaan ATP yang di dalam sel habis terpakai, maka ATP disintesis lagi dari ADP dengan pemindahan satu gugus fosfat dari fosfat lain yang kaya energi, yaitu kreatin fosfat pada otot vertebrata. Fosfat kaya energi ini dibuat dengan metabolisme makanan dalam daur glikolitik dan asam nitrat.
ATP → ADP + Fosfat + Energi
Keratin fosfat → keratin + fosfat + energi
Penggunaan energi oleh otot dengan laju kontraksi yang relatif pelan akan dapat diimbangi oleh pembentukan ATP dari fosforilasi oksidatif (metabolisme makanan dengan menggunakan oksigen). Jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, maka kebutuhan energi dipenuhi dengan glikolisis anaerobik glikogen (glikolisis gula otot tanpa oksigen) yang menghasilkan ATP dan asam piruvat. Asam piruvat ini akan diubah menjadi asam laktat. Timbunan asam laktat di dalam otot akan menyebabkan otot menjadi pegal. Jika oksigen tersedia lagi, sebagian besar asam laktat itu akan diubah menjadi glikogen otot.

Otot yang terus-menerus dirangsang akan meningkatkan kadar asam laktat di dalam otot sehingga pengembalian asam laktat menjadi gula otot lambat. Tertimbunnya asam laktat dalam otot yang berlebihan dan tidak dapat ditoleransi lagi menyebabkan tetanus atau kejang otot.
b.       Otot polos
Sel otot polos memiliki bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang runcing dan nukleus terletak di tengah sel otot. Serat miofibril pada otot polos bersifat homogen dan lebih kecil dari serabut otot lurik.
Otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, paru-paru, dan ovarium. Otot ini bersifat lambat bereaksi dalam menerima rangsang, tetapi tahan terhadap kelelahan, dan bekerja di bawah pengaruh saraf tak sadar.
1.      Mekanisme gerak
Mekanisme dasar kontraksi otot polos sama dengan kontraksi otot lurik. Serabut-serabutnya mengandung aktin dan miosin, tetapi miofilamen ini tersebar. Serabut otot polos kecil, maka ion Ca++ disimpan dalam cairan ekstraseluler. Aktivasi untuk kontraksi meliputi pemasukan ion Ca++ dan pembentukan jembatan silang antara aktin dan miosin. Pada waktu jembatan itu terbentuk, filamen aktin menarik "benda padat" yang berada di posisi tetap dalam sitoplasma dan serabut itu memendek.
c.       Otot jantung
Otot jantung dijumpai hanya pada dinding jantung. Struktur otot jantung menyerupai otot lurik, tetapi nukleus terletak di tengah sel dan memiliki percabangan. Setiap percabangan pada otot jantung terdapat jaringan pengikat yang disebut discus interkalaris. Otot jantung bekerja di bawah pengaruh saraf tidak sadar, cepat bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan terhadap kelelahan.
Kontraksi otot jantung menimbulkan denyut jantung. Jantung akan berkontraksi terus-menerus selama organisme hidup. Pada manusia dewasa normal, jantung berdenyut sebanyak 72 kali setiap menit.
D.    PERSENDIAN
a.      Pengertian
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian.
b.      Macam - macam sendi
1.      Sendi Pada Tengkorak Kepala dan Leher
Kepala dan leher merupakan bagian anggota tubuh bagian atas, didalam bagian ini berdasarkan geraknya terdapat sendi fibrosa atau sinartrosis yaitu sendi yang tak dapat bergerak atau merekat ikat yang kemudian mengalami osifikasi (penulangan) maka tidak mungkin gerakan antara tulang-tulangnya yaitu :
·         Sutura korona yang menghubungkan antara tulang dahi (Os Frontale) dengan tulang ubun-ubun (Os Parietale).
·         Sutura lamboid menghubungkan kedua tulang ubun-ubun (Os Parietale) dengan tulang kepala belakang (Os Occipetal).
·         Sutura sphenoidale yang menghubungkan antara tulang baji (Os Spheinodale) dengan tulang ubun-ubun (Os Parietale).
2.      Sendi pada dada
Di bagian dada berdasarkan geraknya terdapat dua macam persendian yaitu :
1.      Simphisis, adalah persendian yang dapat bergerak sedikit, persendian ini tulang - tulang yang membentuknya dihubungkan oleh jaringan tulang rawan berbentuk pipih dan agak tebal yang disebut Cartilago Costalis. Nama sendinya adalah Articulatio Sacroiliaca yaitu persendian antara tulang kelangka (Os Sacrum) dengan tulang usus (Os Illium).
2.      Diarthrose, adalah persendian yang dapat bergerak luas atau bebas, terjadinya yang bebas pada persendian dimungkinkan oleh adanya suatu susunan atau struktur khusus yang dibangun oleh : Ligamen, Kapsul, Cairan sinovial, membran sinovial dan tulang rawan hialin.
·         Ligamen, merupakan suatu jaringan yang berfungsi seperti karet gelang yang kuat guna mengikat kedua ujung tulang. Ligamen mencegah terkilirnya (dislokasi) kaki atau lengan pada bagian pergelangan, namun tetap menjaga adanya pergerakan tulang.
·         Kapsul, merupakan lapisan serabut yang menyelubungi sendi dan membentuk suatu rongga sendi.
·         Membran sinovial, merupakan selaput yang membatasi permukaan kapsul dan dapat mensekresikan cairan sinovial. Cairan sinovial berfungsi sebagai cairan pelumas bagi ujung-ujung tulang.
·         Tulang rawan hialin, adalah jaringan tulang rawan yang menutup kedua ujung tulang. Hal ini penting untuk menjaga benturan antara dua ujung tulang yang keras, sehingga menjadi lebih bebas dan aman untuk bergerak.
3.      Sendi pada lengan
·         Sendi peluru
Sendi ini di sebut sendi peluru karena dari hubungan dua tulang tersebut dapat terjadi gerakan ke segala arah. Hal ini disebabkan bagian bonggol sendi yang bentuknya seperti bola atau peluru masuk ke dalam cawan sendi dari tulang yang lain. Misalnya: hubungan antara tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas (Os Humerus). Bagian tulang yang dihubungkannya yaitu lekukan glenoid tulang belikat (Os Scapula) dengan tulang lengan atas (Os Humerus). Gerakan yang dilakukan sendi ini adalah flexi, ektensi, adduksi, abduksi, rotasi. 
·         Sendi engsel
Sendi ini di sebut sendi engsel karena arah gerakannya hanya satu arah atau satu bidang saja, seperti engsel pintu. Hal ini terjadi karena hubungan antara bonggol tulang yang masuk ke dalam mangkuk tulang yang tidak terlalu dalam. Misalnya hubungan tulang pada siku, bagian tulang yang dihubungkannya yaitu tulang lengan atas (Os Humerus) dengan tulang hasta (Os Ulna) dan tulang pengumpil (Os Radius) gerakan yang memungkinkan pada sendi ini adalah flexi dan extensi.
·         Sendi pelana
Sendi macam ini hampir serupa dengan sendi condiloid, tapi sedikit berbeda mengenai strukturnya. Sendi timbal balik karena hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang yang naik kuda di atas pelana. Misalnya hubungan antara pergelangan tangan (Os Carpus) dengan tulang ibu jari (Os Digitorum).
·         Sendi kondiloid
Pada sendi ini struktur extremitas articularnya yang satu merupakan bonggol besar (condyle) sebagai capit articularnya dan yang satu lagi merupakan cekungan agak dalam sebagai fossa articularnya. Sendi ini mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, flexi, extensi, adduksi dan abduksi, misalnya pada sendi pangkal tangan (Art. Radiocarpi).
·         Sendi putar
Pada sendi ini gerakannya seolah-olah memutari sebuah poros sumbu, tapi gerakannya berputarnya kurang dari 360 derajat, gerakan ini disebut berpilin (torsi). Ujung tulang satu dapat mengitari tulang yang lain. Gerakan ini memungkinkan adanya gerakan rotasi yang berporos satu yaitu supinasi dan pronasi. Misalnya hubuangan antara tulang pengumpil (Os Radius) dengan tulang hasta (Os. Ulna). Diarthrose Articulatio Simplex, persendian yang mempunyai kemungkinan gerak yang luas yang di bentuk oleh dua buah tulang yaitu pada sendi bahu (Articulatio Humeri) tulang yang membentuknya adalah tulang belikat (Os Scapula) dan tulang bahu (Os Humeri). Diarthrose Articulatio Compositus, persendian yang mempunyai kemungkinan gerak yang luas yang di bentuk oleh lebih dari dua tulang yaitu pada sendi siku (Articulatio Cubiti) tulang yang membentuknya adalah tulang bahu (Os Humeri) dengan tulang pengumpil (Os Radius) dan tulang hasta (Os Ulna).








BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Kelainan Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan proses metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Yang paling berpengaruh bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan oleh kelainan tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Berdasarkan penjelasan di depan telah diterangkan bahwa termoregulasi sangat penting bagi mahluk hidup. Karena dengan proses termoregulasi mahluk hidup dapat menyesuaikan diri terhadap tempat tinggalnya, untuk melanjutkan kehidupanya tersebut.
Jaringan otot rangka adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot umumnya ditemukan dalam tubuh, bersama dengan jaringan otot jantung dan polos.
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian.







DAFTAR PUSTAKA

On line Termoregulasi,www.wordpress.com. diakses pada 30 desember 2010